Membuat Brosur Berwarna
Promosi-promosi usaha yang menggunakan brosur semakin banyak saja kita temukan, contoh diantaranya adalah brosur penerimaan siswa baru/mahasiswa baru, brosur promosi kendaraan bermotor yang biasa kita terima di parkiran atau di jalanan hingga brosur yang biasa dibagikan oleh para sales promotion girls (SPG) di supermarket, dan sebagainya.
Di artikel khusus member ini saya akan memberikan panduan bagaimana mengerjakan order cetakan berupa brosur berwarna. Seperti biasa tentunya.. dengan cara makloon cetak (ongkos cetak) yang pasti materi pokoknya telah Anda semua pelajari di ebook panduan usaha cetaknya.
Contoh order:
Sebuah perguruan tinggi di Semarang akan membuka pendaftaran mahasiswa baru untuk program Pasca Sarjananya. Yang diperlukan adalah 4000 lembar brosur berwarna hampir seukuran folio (30 x 20 cm) yang akan dibagikan kepada beberapa perguruan tinggi program sarjana di Indonesia (kalau jumlahnya kebanyakan mohon maaf, sekedar contoh). Tak lupa juga pihak perguruan tinggi memberikan detail naskah untuk isi brosur beserta foto seperlunya serta sejumlah uang muka. Bahan kertas yang diminta adalah Art Paper (AP) yang tidak terlalu tipis.
Lalu bagaimanakah kita mengerjakannya, serta berapa keuntungan yang bisa kita peroleh?
Berikut contoh gambar dari brosur berwarna yang akan kita buat, berikut langkah pengerjaannya…
Kelanjutan artikel ini hanya bisa dibaca oleh Premium Member, silahkan login disini dulu
Google+Filed under: Cara Membuat Brosur
pa cepi terima kasih banyak…
admin Reply:
September 19th, 2012 at 7:41 am
Terimakasih kembali Mas/Pak Suwito…
pak cepi boleh ga minta tolong hitungan untuk brosur atau buletin sekolah…ukuran 12,5 cm x 16,5..(buletin 4 lipat)…full warna bolak balik. klo jadi ini order pertama saya…hehehe..terimakasih sebelumnya…o ya hitungannya boleh ke hazhasku@gmail.com atau langsung di disini gpp barang kali ada kasus yg sama…
admin Reply:
May 28th, 2013 at 10:07 pm
Kalau buletin biasanya kertas HVS, tapi kalau brosur bisa HVS atau juga Art Paper (bahan yang biasa dipakai buat kalender dinding). Jadi nanti yang akan dipakai kertas apa ya Mas?
kalo buat montase buku bagaimna pak?
admin Reply:
June 26th, 2013 at 10:00 pm
Untuk pencetakan buku prinsipnya sama saja seperti yang lain. Namun karena memerlukan banyaknya naskah untuk isi buku maka tentu akan diperlukan banyak settingan, film (kecuali kalau pakai CTP), pelat, dan naik cetak.
Silahkan dipelajari dulu balasan email dari saya untuk pencetakan buku ini untuk menghemat waktu, karena sudah ada order yang masuk kan ya.. 🙂
saya mash blm mengerti kang mslah ini, trutama mslah pelat cetak 4 film cetak (pisah warna) kemudian dibuat 4 lembar pelat cetaknya…bisa tlong djelskn kang + contohnya kang jika berkenan…
admin Reply:
February 11th, 2014 at 4:47 pm
Begini bang Willi,
Untuk membuat undangan berwarna, desain di CorelDraw (atau aplikasi desain lain) dibuat berwarna juga. Jika desain tersebut mau diprint dengan printer berwarna, maka tanpa perlu pelat, desain tersebut bisa langsung diprint ke kertas dan langsung jadi cetakan berwarna. Namun, coba kita perhatikan, tinta dasar di printer hanya 4 warna (meskipun tabung/cartridge tintanya ada yang 2, 4, atau 6 buah). 4 warna tersebut adalah Biru, Merah, Kuning, dan Hitam, atau Cyan, Magenta, Yellow, dan Black (CMYK / CMYB). Dimana meskipun hasil printnya sangat banyak warna, namun warna banyak tersebut dihasilkan hanya dari 4 warna dasar tadi.
Untuk cetak offset pun demikian. Namun karena mesin cetak offset memerlukan pelat cetak, maka desainnya tidak langsung dicetak berwarna seperti halnya printer, tapi desain berwarna di komputer dipisah-pisah dulu menjadi 4 desain, dimana 1 desainnya untuk mewakili 1 warna dasar C, M, Y, dan K.
Nah, 4 desain pecahan tadi masing-masing bisa dibuat pelatnya, dan tentunya menjadi 4 pelat, atau sebelumnya bisa juga difilmkan dulu menjadi 4 lembar film. Setelah jadi, pelatnya kemudian dipasang di mesin cetak offset, 1 pelat adalah untuk 1 warna dasar, dan 4 pelat untuk 4 warna dasar. Sepertihalnya printer, maka perpaduan 4 warna dasar di mesin offset pun setelah dicetakkan ke kertas, maka akan menghasilkan banyak warna.
Kalau mau uji coba pencampuran warna, kita bisa coba ambil cat air (water colour), atau mungkin saat ada tugas gambar saat sekolah dulu, kita pernah mengetahuinya. Misalnya kalau cat air warna hijau sudah habis, kita dulu biasa menggabungkan warna biru dan warna kuning yang akan menghasilkan warna hijau. Merah dan Kuning yang akan menghasilkan warna orange. Atau kita bisa menggabungkan lebih dari 2 warna cat air untuk membuat warna-warna baru. Demikian juga tujuan 4 pelat untuk 4 warna dasar pada mesin offset.